SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI, JAGAD RAYA DAN TATA SURYA


A.   Teori terbentuknya muka bumi
Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain:
1.      Teori Kontraksi oleh Descrates
Teori ini menyatakan bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.
2.      Teori Dua Benua oleh Edward Zuees
Teori ini menyatakan bahwa awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia dan Gondwana yang bergerak kea rah equator, sehingga terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Gondwana pecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
3.      Teori Pengapungan Benua oleh Alfred Wegener
Teori ini menyatakan bahwa di bumi hanya ada satu benua super besar yaitu Pangea. Kemudian benua ini terpecah-pecah dan terus bergerak ke arah equator. Teori ini dapat dibuktikan adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
5.      Teori Konveksi
Teori ini menyatakan bahwa di alam bumi ini masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya.
6.      Teori Lempeng Tektonik
Kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng yang berada di atas lapisan astenosfer. Lempeng ini terdiri dari atas lempeng benua dan lempeng samudera. Lempeng-lempeng ini bergerak dan mendesak satu sama lain. Bertemunya antara dua benua lempeng disebut tumbukan (subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempeng-lempeng disebut subduction zone.


    B.     Lapisan-lapisan Bumi
Apabila bumi yang beradius 6.376 km dibelah maka dapat terlihat bagian-bagian tubuh bumi sebagai:
1.         Litosfer (kulit bumi) yang terdiri dari:
1)      Kulit bumi terluar atau kerak bumi (lapisan sial), tebalnya antara 30-70 km dengan massa jenis 2,7.
2)      Selubung bumi dalam (lapisan sima). Tebalnya 1.200 km.
2.         Lapisan asthemisphere (mantel). Tebalnya 1.700 km bersifat lemah dan panas.
3.         Barisfer (inti bumi). Terdiri dari dua lapisan yaitu:
1)            Inti bumi luar, berupa lapisan encer bersuhu tinggi.
2)            Inti bumi dalam, struktur batuannya padat dan sangat keras dan menjadi pusat konsentrasi unsur besi.
Permukaan bumi terbagi atas lempeng besar dan lempeng kecil, dengan ketebalan antara 70-100 km. lempeng-lempeng ini senantiasa masih berkembang, luruh, dan bergerak karena berada di atas lapisan astenosfer yang cair dan amat panas.
Tujuh di antara lempeng-lempeng di permukaan bumi dikategorikan sebagai lempeng besar/ utama, yaitu:
1.      Lempeng Afrika
2.      Lempeng Amerika Utara
3.      Lempeng Amerika Selatan
4.      Lempeng Pasifik
5.      Lempeng Eurasia
6.      Lempeng Indo-Australia
7.      Lempeng Antartika
Indonesia merupakan daerah yang sering terjadi gempa karena letaknya tepat pada pertemuan dua deretan pegunungan muda. Juga pertemua tiga lempeng litosfe, yaitu lempeng Indo-Australia sebelah barat dan selatan, lempeng Eurasia sebelah utara dan lempeng Samudra Pasifik di sebelah timur sehingga daratan labil.
Pergerakan lempeng yang berbeda, maka terjadilah tiga jenis batas pertemuan antara lempeng-lempeng itu, yaitu saling menjauh, saling bertumbukan dan saling berpapasan. Secara lengkap pergerakan lempeng-lempeng tektonik sebagai berikut:
     1.   Divergen
Yaitu gerakan saling menjauh antar lempeng. Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zone divergen. Fenomena yang terjadi sebagai berikut:
1)      Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2)      Pembentukan tanggul dasar samudera (mid oceanic ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng.
3)      Aktivitas mekanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava encer.
4)      Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
2.      Konvergensi
Yaitu gerakan saling bertumbukan antar lempeng elektronik. Tumbukan antar lempeng dapat berupa tumbukan antara lempeng dengan benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera, zone, atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng benua dengan benua disebut zone konvergen. Zone jalur tumbukan antar lempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut zone suleduksi atau zone tunjam. Contoh tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomena yang terjadi sebagai berikut:
1)      Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
2)      Merupakan daerah hiposentrum gempa dangkal dan dalam.
3)      Lempeng dasar samudera menghujam ke bawah lempeng benua.
4)      Terbentuknya palung laut di tempat tumbukan itu.
5)      Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan.
6)      Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng.
7)      Timbunan sedimen campuran atau mélange.
3.      Sesar Mendatar (transform)
Yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antar lempeng tektonik. Contoh, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng Amerika Utara yang menghasilkan Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut zone sesar mendatar (zone transform). Bentukan alam yang dihasilkan adalah patahan.
C.     Pergerakan Bumi
Bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu 365 hari 6 jam, 9 menit dan 10 detik, serta menempuh jarak sejauh 958 juta km. Waktu yang
diperlukan bumi untuk sekali mengitari matahari disebut satu tahun bumi. Bumi juga berputar pada porosnya sama dengan 23 jam, 56 menit dan 6 detik yang disebut sebagai satu hari bumi.
1.            Rotasi bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Untuk satu putaran penuh, bumi memerlukan 24 jam. Jadi tiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15o. Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negatif.
Akibat rotasi bumi:
1)         Peredaran semu harian dari benda-benda langit.
2)         Peristiwa siang dan malam serta perbedaan waktu.
3)         Pembelokan arah angin pasat.
4)         Pembelokan arah arus laut.
5)         Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.
2.            Revolusi bumi
Bumi beredar mengitari matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekliptika. Orbitnya hamper seperti lingkaran (360o) dengan periode 365 hari, 6 jam, 9 menit dan 10 detik, ini disebut satu tahun sidetik, yaitu periode yang dihitung saat bumi bergerak mulai dari titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir tepat pada titik itu lagi. Sudut yang dibentuk oleh ekliptika dengan bidang orbit planet disebut sudut inklinasi.
Akibat revolusi bumi:
1)         Gerak semu matahari tahunan
2)         Perubahan lamanya waktu siang dan malam
3)         Pergantian musim
4)         Perubahan paralaks suatu bintang
5)         Gerak semu bintang tetap di bola langit
D.    Tata surya
Tata surya atau solar system merupakan susunan dimana matahari sebagai pusat peredaran dengan planet-planet, bulan, komet, dan meteor-meteor sebagai anggotanya.
1.         Teori Terjadinya Tata Surya
1)         Teori Kabut Kant-Laplace
Tata surya terbentuk dari gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik menarik antar gas hingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar semakin cepat, sehingga materi kabut bagian katulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Fragmen yang terlempar kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang disebut matahari.
2)         Teori Planetesimal (Chamberlin dan Moulton)
Planetesimal merupakan benda padat kecil mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Sebuah bintang besar melintas mendekati matahari dengan cepat, sehingga terjadi daya tarik yang besar dari bintang menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari karena daya tarik matahari yang besar, massa gas dan bergerak mengelilingi matahari.
3)         Teori Pasang Surut  (Jeans dan Jeffreys)
Terbentuknya tata surya disebabkan oleh tenaga dari luar, yaitu karena adanya bintang atau matahari lain yang jalannya terlalu dekat dengan matahari kita, sehingga massa matahari kita mengalami guncangan dari keseimbangan semula. Sebagian dari bahannya terlempar dan setelah mengalami proses pendinginan menjadi planet-planet.
4)         Teori Bintang Kembar (Twin Star)
Dikemukakan oleh R.A Lyttleton: matahari berasal dari suatu bintang kembar dimana kedua bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi. Sebuah bintang mendekati salah satu matahari ini.
5)         Teori Proto Planet (Awan Debu)
Oleh Gerald P.Kuiper: tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu. Salah satu gumpalan awan tersebut mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Gumpalan gas tersebut membentuk cakram. Partikel-partikel di bagian tengah cakram saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan pijar yang disebut matahari.

Perbedaan Teori Kabut

Kant-Laplace
Naulton-Chamberlin
Jeans-Jeffreys
1. Bentuknya bola
1. Bentuknya spiral
1. Bentuknya cerutu
2. Suhu panas
2. Suhu dingin
2. Suhu panas
3. Terdiri dari gas
3. Terdiri dari benda padat
3. Terdiri dari gas

2.         Benda-benda Langit
Ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit adalah astronomi. Benda langit terdiri atas semua yang berada di langit merupakan anggota dalam sistem tata surya. Berikut ini uraian mengenai benda-benda langit, yaitu:
1)         Matahari
Matahari terbentuk dari awan gas hydrogen dan debu yang memuai menjadi sebuah bola gas raksasa yang sangat pijar. Matahari merupakan sebuah bintang dan sebagai pusat dari sistem tata surya. Suhu pada intinya 25 jutaoC, sedangkan pada permukaan sekitar 6.000oC.
Bagian-bagian matahari sebagai berikut:
a.       Inti
Terjadi reaksi temonuklir mengubah hydrogen menjadi helium.
b.      Fotosfer
Berbentuk seperti piringan emas. Pada bagian ini terdapat:
a)         Sunspot (bintik matahari): daerah gelap di lapisan fotosfer.
b)         Fakula: daerah sekitar bintik matahari yang tampak di lapisan fotosfer
c)         Granula: kenampakan gelombang-gelombang kecil konveksi di lapisan fotosfer.
c.       Kromosfer
Adalah pancaran cahaya yang mengelilingi fotosfer.
d.      Korona
Adalah lapisan yang paling luar dan mengelilingi kromosfer.
e.       Prominens (Prominences)
Adalah ledakan-ledakan yang tampak pada sisi matahari.
f.       Flare
Adalah bagian dari matahari yang mempunyai cahaya yang sangat terang.
2)         Planet
Planet tidak memiliki cahaya tetapi memantulkan sinar atau cahaya matahari.
Ciri-ciri planet:
a.          Planet tidak mempunyai cahaya sendiri.
b.         Planet tak berkelap-kelip.
c.          Lintasan planet merupakan bidang berbentuk elips.
d.         Planet beredar mengelilingi matahari dengan arah yang sama.
Planet dalam tata surya kita dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori diantaranya :
a.          Berdasarkan kedudukannya terhadap bumi
a)            Planet inferior: planet-planet yang terletak diantara orbit bumi dan matahari. Contoh: Merkurius dan Venus
b)            Planet superior: planet-planet yang terletak di luar orbit bumi. Contoh: Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
b.         Berdasarkan jarak ke matahari:
a)            Planet dalam (inner planet): planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata bumi matahari. Contoh: Merkurius dan Venus.
b)            Planet luar (outer planet): planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang dibandingkan dengan jarak rata-rata bumi-matahari.   Contoh: Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
c.          Berdasarkan ukuran:
1)            Planet Jovian/ besar, contoh: Yupiter, Saturnus, Uranus,Neptunus
2)            .
3)            Planet Terestrial/ kebumian/ kecil, contoh: Merkurius, Venus, Mars.
Beberapa karakteristik peta di dalam tata surya kita diantaranya adalah :

a.          Merkurius
Merkurius termasuk planet dalam, jarak dengan matahari paling dekat, yaitu sekitar 58 juta km, dengan diameter pada equatornya 4.878 km. Suhu di permukaan pada siang hari 350oC dan pada malam hari -170oC.
Tidak memiliki atmosfer, suhu panas, permukaannya kasar dan berkawah. Planet ini tidak mempunyai bulan atau satelit maupun cincin/ ring.
b.         Venus
Venus sering disebut bintang kejora atau sahara, jarak dengan matahari 108 juta km, dengan garis tengah equatornya 12.104 km suhu permukaannya sangat panas 480oC. mempunyai atmosfer yang mengandung CO2, tidak mempunyai satelit dan cincin.
c.          Bumi
Bumi adalah planet tempat manusia hidup. Sebagian besar permukaan bumi diselimuti air sehingga planet ini dikenal sebagai planet biru. Jarak bumi matahari 150.000.000 km. revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, yang disebut “satu tahun sidetik”. Rotasi bumi 24 jam. Mempunyai satelit.
d.         Mars
Planet mars disebut planet Anggur. Jaraknya dengan matahari 228 juta km, diameter 6.795 km. dilihat dari Bumi Mars tampak merah. Periode revolusi 687 km, rotasi 24 jam 37 menit. Mempunyai atmosfer yang mengandung CO2, planet Mars mempunyai 2 satelit yaitu Phobos dan Deimos.
e.          Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dengan massa 318 kali massa bumi. Rotasi planet adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi 11,86 th. Atmosfer di Jupiter mengandung gas hydrogen, helium, metana, ammonia. Suhu dipermukaan -140oC hingga 21 oC. planet Yupiter mempunyai 14 satelit diantaranya Co, Europa, Canyamede, dan Calisto.
f.          Saturnus
Saturnus adalah planet yang memiliki cincin atau ring. Cincin Saturnus tipis sekali, ketebalannya 10m-100m yang tersusun atas butir-butir es yang sangat halus.
Saturnus mempunyai kecepatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya adalah gas dan cairan. Masa revolusi Saturnus 30 tahun bumi. Rotasi planet sekitar 10,20 jam dan memiliki 10 satelit yang mengorbit di luar cincinnya.


g.         Uranus
Planet ini ditemukan oleh Willian Hechell (1781). Jarak Uranus-matahari 2.887 km. Revolusi Uranus 84,01 tahun dengan rotasi selama 16 jam 10 menit. Suhu dipermukaan Uranus adalah -210oC. Atmosfer Uranus tersusun atas metana, hydrogen, dan helium. Uranus memliki 5 satelit, yaitu Oberon, Titania, Umbriel, Ariel, dan Miranda dan mempunyai 9 cincin.
h.         Neptunus
Planet ini ditemukan oleh Leverrier (1846). Neptunus bergaris tengah 48.500, jika dilihat melalui teleskop memantulkan warna hijau kebiruan. Planet Neptunus berotasi selama 18 jam 26 menit, dengan revolusi 164,8 tahun. Jarak Neptunus-matahari 4.509 juta km. Suhu dipermukaan sebesar -220oC. Lapisan atmosfernya terdiri atas gas hydrogen, helium, dan metana, memiliki 2 anak satelit yaitu Triton dan Nerreid.
i.           Asteroid
Asteroid berada diantara planet Mars dan Yupiter sering juga disebut planet minor.
j.           Komet
Komet seluruhnya terbentuk dari gas (karbondioksida, metana, dan air) dan debu yang membeku. Komet bergerak pada orbitnya kadang-kadang mendekati matahari maupun mendekat planet-planet dan orbitnya berbentuk elips yang sangat panjang. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet yang disebut Coma. Contoh: Komet Halley muncul 76 tahun sekali, Komet West, Komet Eneke muncul 3 tahun sekali.
k.         Meteorid (shooting star)
Meteorid merupakan benda-benda langit yang bergerak memasuki atmosfer karena gaya tarik bumi. Meteorid yang memasuki atmosfer bumi disebut meteor.
E.     Jagat Raya
Jagat raya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Pandangan manusia mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :
1.            Pandangan Antroposentris menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya dialam semesta ini.
2.            Pandangan Geosentris menyatakan bahwa bumi sebagai pusat jagat raya.
3.            Pandangan Heliosentris menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari.
4.            Pandangan Galaktosentris menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi
       Secara umum sifat Jagat Raya (alam semesta) adalah :
1.            Tak terbatas
2.            Memuai
3.            Berdimensi 4
4.            Luas berdiameter 4 milyar
Tentang terbentuknya jagad raya ada beberapa teori yang mendasari diantaranya yaitu :
1.            Teori Ledakan Besar ( Big  Bang ), teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
2.            Teori Jagat Raya Mengembang, teori ini menyatakan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi.
3.            Teori Keadaan Tetap ( Teori Steady State ), teori ini menyatakan bahwa Alam Semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang.
Jarak jagad
Satuan Jarak di Jagat Raya raya kita adalah tak terbatas akan tetapi ada beberapa satuan untuk menentukan jarak misalnya antara satu galaksi dengan galaksi yang terdekat. Satuan tersebut diantaranya adalah :
Untuk menentukan jarak benda-benda langit di jagat raya menggunakan satuan sebagai berikut :
a.                Satuan Astronomi ( SA ), adalah satuan jarak rata-rata bumi ke matahari ( ± 150.000.000 km )
b.               Tahun Cahaya, adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. ( 3.406 x 1015 km )
c.                Paralalks Second ( Parsec = Pc ), satu satuan paralales second adalah ukuran untuk jarak yang lebih besar di jagat raya
F.      Galaksi
Galaksi adalah sistim perbintangan yang maha luas yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliyaran bintang, serta benda-benda langit lainnya yang beredar mengelilinya pusat secara teratur.
  1. Teori terbentuknya Galaksi
1)         Teori Top-Down, menurut teori ini galaksi terbentuk dari awan gas yang besar dan padat kemudian pecah-pecah, pecahnya tersebut berubah menjadi galaksi melalui proses kontraksi awan gas. Kontraksi awan gas terjadi karena adanya pengaruh gravitasi akhirnya menghasilakan bintang-bintang.
2)         Teori Botton-Up, menurut teori ini galaksi terbentuk dari bagian-bagian kecil menjadi besar karena gaya gravitasi, daerah-daerah ini bersatu dan berbentuk susunan yang lebih besar dan akhirnya membentuk galaksi.
  1. Ciri-ciri Galaksi
Galaksi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)         Semua galaksi memiliki inti dari sistim galaksi
2)         Sebuah sistim yang terdapat pada galaksi melakukan rotasi
3)         Galaksi memiliki bentuk tertentu
4)         Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya.
5)         Galaksi-galaksi hanya terlihat diluar jalur galaksi bimasakti.
  1. Macam-macam Galaksi
Dari jutaan galaksi yang terdapat di jagat raya hanya ada dua galaksi yang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu galaksi Bima sakti dan Magellan

. Galaksi lainnya dapat diamati dengan menggunakan teleskop. Galaksi-galaksi tersebut antara lain :
1)         Galaksi Bimasakti (Milky Way)
a)         Bentuk spiral
b)         Tampak seperti kepingan cakram dengan poros sebagai inti sistim
c)         Garis tengahnya 100.000 tahun cahaya
d)        Matahari sebagai salah satu bintang yang terdapat dalam Galaksi Bima sakti
e)         Bima sakti menunjukkan gerak rotasi pada intinya.
2)         Galaksi Magellan, galaksi ini terletak di bawah rasi Doroda dan Tuean yang kelihatan seperti kabut.
3)         Galaksi Andromeda (M.31)
a)         Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang yang terpisah.
b)         Gugus buktinya empat kali lebih redup dari pada gugus bulat Bima sakti.
c)         Inti pusatgalaksi sangat terang dan berwarna putih
d)        Galaksi ini mempunyai tujuh buah lengan
e)         Berbentuk spiral
4)         Galaksi Roda Biru (M.33)
a)         Berbentuk spiral
b)         Berputar seperti gasing daerah trianggulun
c)         Galaksi Ursa Mayor
d)        Galaksi Jauh
  1. Bentuk-bentuk Galaksi
Menurut Edwin Hubble (1925) mengklasifikasikan galaksi berdasarkan bentuknya yaitu :
a)         Bentuk spiral (S), contoh : galaksi Bima sakti, Galaksi Andro Meda
b)         Bentuk Elips (E): M 87,
c)         Bentuk tak beraturan
  1.  Anggota-anggota dalam suatu galaksi
1)      Bintang , bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya sendiri akibat reaksi inti di dalamnya.
2)      Spektrum Bintang , spektrum bintang terbentuk oleh perbedaan temperature bintang dengan symbol-simbol O,B,A,F,G,K dan M
3)      Rasi Bintang, kelompok bintang ini dinamakan konstelasi bintang atau rasi bintang. Ada 88 buah rasi bintang, 56 buah terdapat dibelahan langit selatan dan 32 buah bintang terdapat di belahan langit utara.
Rasi-rasi bintang penting
a)         Rasi Ursa Mayor (Rasi Biduk/rasi Beruang Besar), digunakan sejak dulu untuk menetukan arah utara. Terdapat di belahan langit utara.
b)         Rasi Ursa Minor (Rasi Beruang Kecil), terdapat di belahan langit utara
c)         Rasi Crux (Rasi Gubug Penceng/Rasi Pari), terdapat di belahan langit selatan. Digunakan untuk menentukan arah selatan.
d)        Rasi Drion (Lintang Waluku/Bintang Belaktik), digunakan untuk menetukan equator langit.
4)      Nebula, adalah awan-awan dan debu. Nebula ada yang terang dan ada yang gelap. Nebula terbesar adalah awan-awan molekul raksasa.
5)      Planet, adalah benda angkasa tidak memiliki cahaya sendiri.
6)      Satelit, adalah benda gelap yang menjadi anak planet.
7)      Asteroid, merupakan gugusan benda-benda angkasa gelap yang mempunyai ukuran relative kecil yang membentuk satu sistim rotasi dan revolusi dengan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.


Sejarah Terbentuknya Bumi dan Jagat Raya Menurut Al-Qur’an



Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, bahwa benda-benda di jagad raya ini, pada mulanya satu, lalu tercerai-beraikan setelah terjadinya ledakan besar yang mengakibatkan keterpisahan antara satu benda dengan benda lainnya.
Sehingga membentuk gugusan benda-benda langit yang terdiri dari galaksi, bintang, planet, satelit dan lain sebagainya.
Namun tentunya keseluruhan benda langit ini tidak mungkin akan terus ada tanpa ada batasnya. Bahkan secara pasti, dapat ditegaskan bahwa seluruh apa yang ada di alam semesta ini akan berakhir.
Para ilmuwan telah banyak melakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui akhir alam raya ini. Dalam melakukan penelitian tersebut, mereka menggunakan hitungan energi yang mendorong alam raya ini agar secara terus-menerus mengalami penambahan.
Penggunaan energi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemuaian alam secara terus-menerus dengan batasan. Ia tidak boleh melampaui kuantitas penambahan energi yang telah ditentukan, yang dapat mengakibatkan alam raya ini meledak.
Penelitan yang mereka lakukan, menghasilkan dugaan bahwa suatu saat energi yang terdapat di alam raya ini akan melampaui batas keseimbangannya yang menyebabkan kehancurannya.
Sebagaimana dulu, benda-benda yang ada di alam raya ini terbentuk setelah terjadinya ledakan besar, maka benda-benda ini juga akan hancur setelah terjadinya ledakan besar yang diakibatkan kekuatan energi yang melampaui batas kemampuannya.
Al-Qur’an telah menggambarkan akhir alam semesta ini yang menyerupai awal pembentukannya, sebagaimana yang terdapat pada surah Al-Anbiya ayat 104. Allah SWT berfirman:

“(yaitu) pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.”
Pengungkapan dengan menggunakan kata ‘Kami gulung langi’, adalah cara pengungkapan yang sangat teliti sekali yang dimaksudkan untuk menggambarkan penyusutan alam semesta ini, karena energi yang terdapat di dalamnya telah melebihi batasan yang telah ditentukan.
Al-Qur’an di bagian lain ayatnya, mengungkapkan penciptaan kembali alam semesta setalah ia melewati batas energi yang ditentukan. Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 48 berfirman:
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit.”
Bumi terbentuk miliaran tahun lalu, tetapi permukaan Bumi telah banyak mengalami proses perkembangan dan perubahan sepanjang masa. Perubahan tersebut bersifat cepat maupun lambat. Penyebab perubahan tersebut adalah gaya dari dalam bumi (Endogen) dan tenaga dari luar Bumi (eksogen).
Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada di jagat raya, yaitu galaksi Bimasakti. Tahukah kamu apa yang disebut dengan galaksi? Dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya mempunyai gaya tarik-menarik (gravitasi). Bumi yang kita tempati hanya bagian kecil saja dari galaksi Bimasakti, yaitu bagian dari tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.
Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 5m di Observatorium Hale mungkin sampai kira-kira satu miliar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.
1. Teori Kabut Kant-Laplace
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFFi1EZM3LluLb1V18QGoEGPoL-cBRXeqr9g3aJxuosqpH14xZEcKkAh-ZESCu7wow9jQH72WrE_axQcSK5zPrlNkeONiUuwMTmnLzX5ybw8JpLyveSwiJ5DQovO5WPogvz8rfKYsNfic/s320/hubcalabash-copy.jpg

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
2. Teori Planetesimal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_7mOq4sS1j08_dNX2WDP46K58FW_6opyiefsCQvXCiA2umrfuhJ4IITLmjKW3JYd5n09fvddUDDVcdzGEiHdynOgPq6FF-_0Jhn7U8whFpPuKeyyVY3R6htf3VnVnZenlF_6W8Y40uLs/s320/PLATESE.jpg
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
3. Teori Pasang Surut Gas
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjVKLSvm9AjKJx09xydyMzD09hdcevVRAV9v-DpL9lzOYNZ-VIIN88TPa9jMFqi4AHUElTY99exzvzOR0tP060sJpJEUj08ye1H9YJ1D3IB-Ekc847X3UqOFDHrKYJmHX2TYBM3oRJD2U/s320/GAS.jpg

Teori Pasang Surut Gas ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
4. Teori Bintang Kembar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg2zgLkRNx79_px1BnwM8YJOmjzC59L3LJJ-pUkzByuJ0Vby4qIga1yKqdvAwpS1vNDic6FbS_wmwJYBvffAcV-xGucE3CXuBxSVBAzo4fELWQzRJIOoVOPm4jqY1K2b9tVaVbdtLKkGs/s320/BK.jpg
Teori Bintang Kembar ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5. Teori Dentuman besar (Big Bang Theory)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_facerK7aqBrnW4iGSy_VM3iMhmkD9xyiXUbjSTc5Bu80wYSWd3qRnLCtuRdagtYWpFkkHHUTiHswBpzjaWAS5fDSGc_x-YEgtBb7Lif2oISE_E2mK3iOTDfnhr0T5amTltcZYumIyrc/s320/DBS.jpg

Teori ini berdasarkan jenis asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis sangat besar. Adanya reaksi inti menyebabkan amssa tersebut meledak hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan. Karena adanya gravitasi, maka bintang yang paling kuat gravitasinya akan menjadi pusatnya.

Dari berbagai teori yang dikemukakan para ahli, kebanyakan ilmuwan mendukung teori dentuman besar. Menurut mereka, ledakan besar tersebut merupakan awal terbentuknya alam semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

8 pendapat mengenai ASAL NAMA SASAK DAN LOMBOK

 8 pendapat mengenai ASAL NAMA SASAK DAN LOMBOK. Sasak dan Lombok memiliki arti yang beraneka ragam. sebagai berikut: 1. Sumber lisan: Sasak...