Mengenal Sosok Ayahanda TGH. L.M. Turmudzi Badaruddin Bagu

 


Sekilas tentang Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Turmudzi Badaruddin (Tuan Guru Bagu)

(Ro'is Suriyah PWNU NTB & Mustasyar PBNU)


TGH Lalu Muhammad Turmudzi Badaruddin atau yang kerap disapa dengan panggilan Tuan Guru Bagu lahir pada hari Rabu, 1 April 1936 M atau bertepatan dengan 9 Muharram 1355 H di Bagu. Beliau merupakan putra dari pasangan Tuan Guru Haji Raden Badaruddin dengan Hj. Aminah binti Haji Ridwan. Ayahnya TGH Lalu Badarudin, seorang ulama yang berpengaruh, telah merintis pengembangan pesantren dari mengajar di langgar rumahnya. Dari langgar kecil itu kemudian jadi pesantren, madrasah dan perguruan tinggi di NTB. 


Tuan Guru Haji Turmudzi memulai pendidikannya dengan belajar di bawah asuhan ayahandanya. Ayahnya lah yang pertama kali mengajarkannya Al-Qur’an sampai pada umur lima tahun. Ia juga diajar mengaji Al-Qur’an oleh pamannya, yakni Haji Semaun sampai khatam. Ayahnya juga yang mengajarkan untuk membiasakannya melakukan kebaikan, seperti selalu diajak shalat berjamaah ke masjid, membaca dan mengkaji Al-Qur’an.


Pada tahun 1944 beliau masuk Sekolah Rakyat, setelah itu berguru agama pada seorang tuan guru legendaris di pulau Lombok, yakni TGH Shaleh Hambali Bengkel, pendiri Pondok Pesantren Darul Qur’an. Di sana, Turmudzi Badaruddin muda menimba ilmu selama 4 tahun.  Pendidikan agama Turmudzi muda tak hanya berhenti di sana. Setelah tamat dari Ponpes Darul Qur’an, ia melanjutkan pendidikan agamanya di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, selama sepuluh tahun. Sekembalinya dari Tanah Suci pada 1962, TGH Turmudzi muda yang telah bergelar haji mewujudkan mimpinya membangun sebuah Pondok Pesantren di Tanah Lombok.


Setelah beberapa minggu kepulangan TGH Turmudzi dari tanah suci, beliau berziarah ke Bengkel untuk menemui TGH Shaleh Hambali dan tinggal di Bengkel menjadi “guru muda”. Pada tahun yang sama beliau mulai merintis pendirian Madrasah Diniyah dan Madrasah Ibtidaiyah Qomarul Huda. Kemudian mendirikan Pesantren Qomarul Huda (1963), Madrasah Tsanawiyah (1968), dan Madrasah Aliyah (1984).


Pada tahun 1999, PBNU menyelanggarakan Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar di pesantren tersebut. Pada saat itu TGH Turmudzi mengemukakan keinginan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Qomarul Huda. Atas inisiatif KH Abdurrahman Wahid (Ketum PBNU waktu itu), Pesantren Qomarul Huda bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Ibrahimy, Jawa Timur, dan pada tahun yang sama berdirilah STAI Ibrahimy di pesantren tersebut.


Selain mengurus pesantren, Tuan Guru Haji Turmudzi juga merupakan mursyid tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Bagu, Pringgarata. Beliau juga berkiprah di NU mulai dari pengurus Ranting Bagu, Syuriyah MWC Kecamatan Pringgarata, Wakil Rais Syuriyah PCNU Lombok Tengah, Wakil Rais Syuriyah PWNU NTB, Rais Syuriyah PWNU NTB sekaligus Mustasyar PBNU sekarang. 


Sebagai ulama Sasak ia mampu menunjukkan dirinya sebagai sosok ulama yang sangat berpengaruh, istiqomah, dalam tugas keulamaannya dan tetap berpenampilan bersahaja. TGH Turmudzi menulis Zadul Ma’ad yang berisi wirid dan doa-doa untuk diamalkan oleh para santri dan masyarakat luas.


Semoga Beliau selalu diberikan kesehatan, umur panjang dan kemudahan dalam menjalankan dakwah bagi ummat islam di Pulau NTB khususnya dan Indonesia pada Umumnya.

#UlamapewarisNabi

Materi Simulasi Digital

Materi Pembelajaran Simulasi Digital Semester I
1. Materi tentang Microsoft Word
    Download
2. Materi tentang Microsoft Exel
    Download
3. Materi tentang Microsoft Power Point
    Download
4. Materi tentang Kelas Maya
    Download

Contoh Soal Geograpi Kelas XII


SOAL GEOGRAPI

 01.  Fenomena geosfer:
(1)              pengembangan wilayah permukiman
(2)              evakuasi korban bencana alam
(3)              pergerakan lempeng tektonik
(4)              tingginya tingkat kematian bayi
(5)              terjadinya tanah longsor di pegunungan
Aspek   geografi    nonfisik   dari   fenomena tersebut terdapat pada angka ....
(A)    3, 4, dan 5
(B)   1, 2, dan 4
(C)    1, 3, dan 5
(D)   1, 2, dan 3
(E)    2, 3, dan 5

02.  Daerah yang terletak di wilayah pantai barat Sumatera dan selatan Pulau Jawa rawan terhadap gempa bumi. Hal ini disebabkan oleh letak daerah tersebut yang berada di batas lempeng Eurasia dengan lempeng Indo Australia.
Prinsip    geografi    yang   berkaitan   dengan fenomena tersebut adalah ....
(A)    prinsip korologi
(B)   prinsip distribusi
(C)    prinsip kronologi
(D)   prinsip interelasi
(E)    prinsip deskripsi

03.  Hujan deras yang mengguyur kota Medan beberapa waktu lalu mengakibatkan banjir di beberapa lokasi kota tersebut. Pendekatan yang diperlukan untuk mengkaji penyebab permasalahan tersebut adalah ….
(A)    pendekatan keruangan
(B)    pendekatan kompleks wilayah
(C)    pendekatan sejarah
(D)  pendekatan ekologi
(E)    pendekatan deskripsi

04.  Di wilayah perkotaan terdapat penggunaan lahan secara khusus seperti pusat perdagangan, kawasan industri, permukiman kelas elit, kawasan kumuh, dan kawasan hijau. Konsep geografi yang berkaitan dengan hal itu adalah ….
(A)    konsep lokasi
(B)    konsep jarak
(C)    konsep morfologi
(D)   konsep pola
(E)   konsep aglomerasi

05.  Desa Sukmajaya adalah daerah yang subur. Tetapi pada tahun ini, kekeringan melanda Desa Sukmajaya. Sebanyak 60% dari total lahan pertanian terancam gagal panen. Jika menggunakan Analisis Kompleks Wilayah, keputusan mana yang akan diambil oleh Pe- merintah di Desa Sukmajaya untuk menga- tasi ancaman gagal panen tersebut?
(A)    meneliti sebaran wilayah yang terkena dampak kekeringan
(B)    menganalisis pola sosial masyarakat petani di wilayah yang tidak terancarn gagal panen
(C)    mengubah bibit tanam dengan yang le- bih unggul
(D)  menganalisis mengapa ada wilayah yang terancam gagal panen dan ada yang tidak berdasarkan peta wilayah kekeringan
(E)    menyediakan pangan dengan cara men- gimpor dari daerah luar

06.  Proyeksi yang paling baik digunakan untuk daerah khatulistiwa adalah ....
(A)    Proyeksi Kerucut Normal
(B)   Proyeksi Silinder
(C)    Proyeksi Azimuthal Orthografik
(D)   Proyeksi Azimunthal Sterografik
(E)    Proyeksi Gnomonik

07.  Peta tambang disebut sebagai peta tematik. Pernyataan tersebut dapat dikatakan ....
(A)  benar, karena peta tambang tidak harus menggambarkan bentuk muka bumi dalam skala yang presisi
(B)  salah, karena peta tambang bisa menggunakan proyeksi apapun
(C)  benar, karena peta tambang hanya dimiliki oleh beberapa perusahaan tertentu
(D)  salah, karena peta tambang tidak memiliki tema yang berguna bagi banyak orang
(E)  benar, karena peta tambang memiliki satu unsur khusus yang ditonjolkan

08.  Peta adalah cara untuk menyampaikan maksud tertentu, maka dari itu hal terpenting bagi pembaca peta adalah ....
(A)    memahami legenda
(B)    mengetahui proyeksi apa yang digunakan
(C)    mampu menganalisis secara spasial
(D)  mampu menginterpretasi
(E)    menjaga keasliannya

09.  Citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum sinar tampak mulai warna biru sampai warna hijau disebut ....
(A)    foto intrafernal
(B)    foto ultraviolet
(C)    foto pankromatik
(D)   foto inframerah
(E)   foto ortokromatik

10.  Bukti    yang    menunjukkan    adanya pengapungan benua adalah ....
(A)    Kepulauan Madagaskar mendekat ke Afrika
(B)    penyatuan Asia dengan Eropa menjadi Eurasia
(C)   persamaan pantai timur Amerika dengan pantai barat Eropa
(D)   Samudera Atlantik semakin menyempit
(E)    Samudera Hindia makin mendesak ke Selatan

11.  Ciri    khas    The  Oscillating  Theory   tentang pembentukan alam raya adalah adanya ....
(A)    reaksi berantai
(B)    materi saling menjauh
(C)    reaksi pada inti massa
(D)  siklus materi
(E)    zat baru selalu diciptakan

12.  Ciri-ciri planet:
(1)              dijuluki “planet merah”
(2)              memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan
Deimos
(3)              jarak dari matahari kurang lebih 1,5 satuan astronomi
Planet sesuai ciri tersebut adalah ....
(A)    Merkurius
(B)    Venus
(C)   Mars
(D)   Jupiter
(E)    Saturnus

13.  Peristiwa gunung meletus, gempa bumi, dan longsor sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan ....
(A)    hidrosfer
(B)   lithosfer
(C)    antroposfer
(D)   atmosfer
(E)    biosfer

14.  Bentuk muka Bumi seperti pada gambar berikut dapat terbentuk melalui proses ....

(A)    erosi air dan deflasi
(B)   pelapukan kimia dan pengendapan
(C)    temperatur udara dan pengendapan
(D)   erosi air dan pelapukan mekanik
(E)    abrasi dan pelapukan kimia