PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode pengajaran dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Sejarah penggunaan media pembelajaran seperti alat peraga yang dapat dilihat (visual) sudah dikenal sejak abad tujuh belas.Orang yang memperkenalkan alat peraga tersebut adalah Comenius berkaitan dengan pengajaran bahasa asing. Alat peraga yang biasa didengar dan dilihat merupakan alat bantu yang digunakan untuk memplajari bahasa_terutama bahasa asing_sehingga lebih efektif dan efisien.
Pengembangan metode pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab di Indonesia jauh tertinggal daripada yang dikembangkan oleh metode pengajaran bahasa asing lain. Ini terjadi karena selain hanya berpegang dan bertumpu pada metode gramatika terjemah,juga adanya asumsi bahwa belajar bahasa Arab-sebagai bahasa asing-hanya digunakan secara aktif di ngara-negara Arab. Jadi,kesadaran bahwa bahasa Arab yang dikembangkan di Indonesia pun bisa dilakukan dengan metodologi seperti belum sepenuhya dipahami. Padahal,kemahiran berbicara dengan bahasa Arab yang fasih dapat dimiliki bila proses pembelajarannya dilengkapi oleh fasilitas yang memadai yang diperlukan,seperti media-media pembelajaran yang berbasis ICT. Oleh karena itu dalam makalah saya ini saya akan membahas beberapa hal yang berkaitan tentang “Konsep Pemblajaran Bahasa Arab dengan Media Pembelajaran Berbasis ICT”. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti “antara”. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima.Sedangkan menurut Wina Sanjaya secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar.Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik.Dan istilah media juga digunakan dalam bidang pendidikan, dalam hal in pengajaran.Ada banyak defenisi yang diungkapkan oleh beberapa pakar dalam mendefenisikan media pembelajaran.Berikut ini beberapa defenisi atau konsep media pembelajaran menurut para pakar.Menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Selain dari Pengertian di atas Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Jadi, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Sedangkan media pembelajaran yaitu apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Saat ini muncul kecenderungan pemanfaatan/pendayagunaan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT atau information Communication Technology). Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). B. Konsep Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT I. Konsep Dasar Pada mulanya, yaitu sekitar tahun 50-an orang menamakan media pengajaran sebagai peragaan atau alat peraga dan alat bantu audio-visual, (audio-visual aids, teaching aids, teaching media), alat instruksional atau dalam bahasa Arab dikenal dengan nama WASA`IL MU’INAH (الوسائل المعينة) yang digunakan terutama oleh guru, untuk menghindarkan cara-cara belajar-mengajar yang bersifat verbalisme (Nasution, 1982: 96). Belajar-mengajar dengan menggunakan media, tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), dapat meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret, lebih berarti dan lebih berkesan.Selanjutnya siswa dapat menggunakan sendiri alat belajar (learning aids) sehingga dapat memaksimalkan belajarnya dan mengurangi ketergantungannya pada guru. Ini sejalan dengan prinsip pengembangan kegiatan belajar-mengajar (KBM) yang dikemukanan dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang mengamanatkan 10 prinsip KBM, yaitu : a. belajar berpusat pada siswa; b. belajar dengan melakukan; c. mengembangkan kemampuan sosial; d. mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah bertuhan; e. mengembangkan keterampilan memecahkan masalah; f. me-ngembangkan kreatifitas siswa; g. mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi; h. menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik; i. belajar sepanjang hayat; dan j. perpaduan kompetensi, kerjasama dan solidaritas II. Landasan Teoritis Ada beberapa landasan teoritis yang dijadikan sandaran oleh guru bahasa Arab dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT, di antara sebagai berikut: a. Teori behaviorisme. Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT (sesuai tori ini) harus mengacu pada stimulus (al-muthi>r) dan respon (al-istija>bah). Artinya, media pembelajaran ICT yang akan dikembangkan lebih banyak digunakan untuk melakukan drill and practice dalam mengembangkan skill bahasa Arab. b. Teori Belajar Konstruktivisme Teori ini menekankan betapa pentingnya siswa membangun representasi realitas mereka sendiri. “secara perorangan para pembelajar harus menemukan dan mengubah informasi kompleks jika mereka ingin menguasai informasi tersebut. Teori ini juga mengarahkan agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan teori psikologi ini, Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT kelak dimanfaatkan untuk membantu siswa menemukan dan merumuskan pengetahuannya melalui interaksi dan eksplorasi sumber-sumber belajar. c. Teori Socio-Constructivism Construktivisme menekankan peran pembelajar dalam mengonstruk makna melalui masukan linguistic yang ada dan pentingnyainteraksi social dalam menciptakan sebuah system linguistic baru. Melalui teori social-padagogis ini, pengembangan media pembelajaran berorientasi pada tujuan agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara bersama-sama dengan siswa lain atau dengan penutur asli melalui interaksi dengan media komunikasi berbasis ICT. d. Pertimbangan Ekonomis Pertimbangan ekonomis yang dimaksudkan di sini adalah mengembangkan media tidak harus menguras saku, tetapi melalui sarana dan sumber belajar yang ada dimanfaatkan secara maksimal. III. Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT a. Langkah-Langkah Pengembangan 1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar 2. Mengkaji media ICT yang cocok dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan bagaimana cara pencapainnya. 3. Merumuskan strategi dan caranya. 4. Mengembangkan naskah atau isi pesan. Siapa yang akan menggunakan media pembelajaran? Apa pesan pokok yang akan disampaikan? Apakah ada media yang sudah dipakai? Apakah ada sumber informasi lain? 5. Memilih bentuk dan media pembelajaran; media apa yang menjangkau peserta didik? Bentuk media seperti apa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik? Mempertimbangkan dana, waktu, dan hambatan. 6. Merancang dan menyelesaikan media pembelajaran. Bagaimana menyelesaikan tugas? Apakah semua tugas bisa diselesaikan? Berapa lama waktu yang dibutuhkan? 7. Melakukan uji coba dan evaluasi sebelum media digunakan dalam proses belajar mengajar, diujicobakan terlebih dahulu dan dievaluasi kehandalannya. 8. Melakukan perbaikan. 9. Melakukan evaluasi penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar. b. Objek dan Material Aids yang Dikembangkan Ada beberapa objek dan material aids pokok yang dikembangkan sebagai media pembelajaran bahasa Arab berbasis ICT. Objek-objek ini sebenarnya bukan material aids yang disediakan secara khusus untuk proses pembelajaran bahasa Arab, tetapi lebih bersifat umum. Berikut ini beberapa objek yang dikembangkan: 1. Perpustakaan dengan fasilitas internet, TV, VCD, dan yang lainnya. 2. LCD proyektor 3. Laboratorium computer c. Mengolah Materi menjadi Berbasis ICT Ada beberapa tahapan-tahapan yang harus kita lalui ketika ingin mengolah materi-materi pelajaran biasa menjadi berbasis ICT,yaitu: 1. Seleksi buku. Memilih sebuah buku yang akan menjadi acuan dengan pertimbangan isi materi, tingkat kesulitan, metodologi instruksional, dan integritas keilmuan penulis. 2. Strukturisasi-Sturkturisasi diawali dengan membuat proposisi dari teks dasar. Setelah menentukan proposisi utama, makro, dan mikro, langkah selanjutnya adalah mengalihkannya ke bentuk outline, sehingga didapatkan sebuah model representasi teks. 3. Seleksi materi yang sesuai kebutuhan siswa. Tidak semua materi yang ada pada topik/materi diperlukan oleh siswa.Oleh karena itu dibutuhkan pemilihan kembali terhadap materi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Reduksi Reduksi pada materi yang akan diajarkan dilakukan dengan cara penyederhanakan bahasa, visualisasi, dan penggunaan teknik historis dalam pemaparannya. Penyederhanaan bahasa dilakukan dengan mengabaikan hal-hal kurang relevan dengan kebutuhan siswa. Visualisasi dilakukan dengan memberikan gambar dari suatu proses yang terjadi. Akan lebih mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk gambar (visual). IV. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT Diantana mafaat penggunaan media pembelajaran berbasis ICT yaitu: a. Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari) b. Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku) c. Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa d. Meningkatkan retensi/daya ingat siswa dengan belajar secara multimedia e. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga f. Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya g. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama h. Pembelajaran dapat lebih menarik i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek j. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Media adalah suatu perntara atau alat pengantar yang digunakan seseorang atau sekelompok orang untuk menyampaikan suatu pesan dengan tujuan agar yang menerima pesan mengerti dan memahami isi dari pesan tersebut. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh seorang pengajar untuk menyalurkan pelajaran kepada para pelajar dengan harapan pelajar lebih cepat memahami dan mengerti maksud dari pelajarn tersebut. Konsep pembelajaran berbasis ICT sejalan dengan prinsip pengembangan kegiatan belajar-mengajar (KBM) yang dikemukanan dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Landasan-landasan teori pengembangan media pembelajaran berbasis ICT,yaitu teori behaviorisme,teori Belajar Konstruktivisme,teori Socio-Constructivism,dan pertimbangan Ekonomis. DAFTAR PUSTAKA Izzan,Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.Humaniora,`Bandung.2011 www.arabicforall.com http://republikbm.blogspot.com/2007/11/membangun-media-belajar-berbasis-ict.html (http://www.teachinghome.com
Pengembangan metode pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab di Indonesia jauh tertinggal daripada yang dikembangkan oleh metode pengajaran bahasa asing lain. Ini terjadi karena selain hanya berpegang dan bertumpu pada metode gramatika terjemah,juga adanya asumsi bahwa belajar bahasa Arab-sebagai bahasa asing-hanya digunakan secara aktif di ngara-negara Arab. Jadi,kesadaran bahwa bahasa Arab yang dikembangkan di Indonesia pun bisa dilakukan dengan metodologi seperti belum sepenuhya dipahami. Padahal,kemahiran berbicara dengan bahasa Arab yang fasih dapat dimiliki bila proses pembelajarannya dilengkapi oleh fasilitas yang memadai yang diperlukan,seperti media-media pembelajaran yang berbasis ICT. Oleh karena itu dalam makalah saya ini saya akan membahas beberapa hal yang berkaitan tentang “Konsep Pemblajaran Bahasa Arab dengan Media Pembelajaran Berbasis ICT”. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti “antara”. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima.Sedangkan menurut Wina Sanjaya secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar.Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik.Dan istilah media juga digunakan dalam bidang pendidikan, dalam hal in pengajaran.Ada banyak defenisi yang diungkapkan oleh beberapa pakar dalam mendefenisikan media pembelajaran.Berikut ini beberapa defenisi atau konsep media pembelajaran menurut para pakar.Menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Selain dari Pengertian di atas Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Jadi, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Sedangkan media pembelajaran yaitu apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Saat ini muncul kecenderungan pemanfaatan/pendayagunaan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT atau information Communication Technology). Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). B. Konsep Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT I. Konsep Dasar Pada mulanya, yaitu sekitar tahun 50-an orang menamakan media pengajaran sebagai peragaan atau alat peraga dan alat bantu audio-visual, (audio-visual aids, teaching aids, teaching media), alat instruksional atau dalam bahasa Arab dikenal dengan nama WASA`IL MU’INAH (الوسائل المعينة) yang digunakan terutama oleh guru, untuk menghindarkan cara-cara belajar-mengajar yang bersifat verbalisme (Nasution, 1982: 96). Belajar-mengajar dengan menggunakan media, tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal), dapat meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret, lebih berarti dan lebih berkesan.Selanjutnya siswa dapat menggunakan sendiri alat belajar (learning aids) sehingga dapat memaksimalkan belajarnya dan mengurangi ketergantungannya pada guru. Ini sejalan dengan prinsip pengembangan kegiatan belajar-mengajar (KBM) yang dikemukanan dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang mengamanatkan 10 prinsip KBM, yaitu : a. belajar berpusat pada siswa; b. belajar dengan melakukan; c. mengembangkan kemampuan sosial; d. mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah bertuhan; e. mengembangkan keterampilan memecahkan masalah; f. me-ngembangkan kreatifitas siswa; g. mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi; h. menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik; i. belajar sepanjang hayat; dan j. perpaduan kompetensi, kerjasama dan solidaritas II. Landasan Teoritis Ada beberapa landasan teoritis yang dijadikan sandaran oleh guru bahasa Arab dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT, di antara sebagai berikut: a. Teori behaviorisme. Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT (sesuai tori ini) harus mengacu pada stimulus (al-muthi>r) dan respon (al-istija>bah). Artinya, media pembelajaran ICT yang akan dikembangkan lebih banyak digunakan untuk melakukan drill and practice dalam mengembangkan skill bahasa Arab. b. Teori Belajar Konstruktivisme Teori ini menekankan betapa pentingnya siswa membangun representasi realitas mereka sendiri. “secara perorangan para pembelajar harus menemukan dan mengubah informasi kompleks jika mereka ingin menguasai informasi tersebut. Teori ini juga mengarahkan agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan teori psikologi ini, Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT kelak dimanfaatkan untuk membantu siswa menemukan dan merumuskan pengetahuannya melalui interaksi dan eksplorasi sumber-sumber belajar. c. Teori Socio-Constructivism Construktivisme menekankan peran pembelajar dalam mengonstruk makna melalui masukan linguistic yang ada dan pentingnyainteraksi social dalam menciptakan sebuah system linguistic baru. Melalui teori social-padagogis ini, pengembangan media pembelajaran berorientasi pada tujuan agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara bersama-sama dengan siswa lain atau dengan penutur asli melalui interaksi dengan media komunikasi berbasis ICT. d. Pertimbangan Ekonomis Pertimbangan ekonomis yang dimaksudkan di sini adalah mengembangkan media tidak harus menguras saku, tetapi melalui sarana dan sumber belajar yang ada dimanfaatkan secara maksimal. III. Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT a. Langkah-Langkah Pengembangan 1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar 2. Mengkaji media ICT yang cocok dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan bagaimana cara pencapainnya. 3. Merumuskan strategi dan caranya. 4. Mengembangkan naskah atau isi pesan. Siapa yang akan menggunakan media pembelajaran? Apa pesan pokok yang akan disampaikan? Apakah ada media yang sudah dipakai? Apakah ada sumber informasi lain? 5. Memilih bentuk dan media pembelajaran; media apa yang menjangkau peserta didik? Bentuk media seperti apa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik? Mempertimbangkan dana, waktu, dan hambatan. 6. Merancang dan menyelesaikan media pembelajaran. Bagaimana menyelesaikan tugas? Apakah semua tugas bisa diselesaikan? Berapa lama waktu yang dibutuhkan? 7. Melakukan uji coba dan evaluasi sebelum media digunakan dalam proses belajar mengajar, diujicobakan terlebih dahulu dan dievaluasi kehandalannya. 8. Melakukan perbaikan. 9. Melakukan evaluasi penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar. b. Objek dan Material Aids yang Dikembangkan Ada beberapa objek dan material aids pokok yang dikembangkan sebagai media pembelajaran bahasa Arab berbasis ICT. Objek-objek ini sebenarnya bukan material aids yang disediakan secara khusus untuk proses pembelajaran bahasa Arab, tetapi lebih bersifat umum. Berikut ini beberapa objek yang dikembangkan: 1. Perpustakaan dengan fasilitas internet, TV, VCD, dan yang lainnya. 2. LCD proyektor 3. Laboratorium computer c. Mengolah Materi menjadi Berbasis ICT Ada beberapa tahapan-tahapan yang harus kita lalui ketika ingin mengolah materi-materi pelajaran biasa menjadi berbasis ICT,yaitu: 1. Seleksi buku. Memilih sebuah buku yang akan menjadi acuan dengan pertimbangan isi materi, tingkat kesulitan, metodologi instruksional, dan integritas keilmuan penulis. 2. Strukturisasi-Sturkturisasi diawali dengan membuat proposisi dari teks dasar. Setelah menentukan proposisi utama, makro, dan mikro, langkah selanjutnya adalah mengalihkannya ke bentuk outline, sehingga didapatkan sebuah model representasi teks. 3. Seleksi materi yang sesuai kebutuhan siswa. Tidak semua materi yang ada pada topik/materi diperlukan oleh siswa.Oleh karena itu dibutuhkan pemilihan kembali terhadap materi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Reduksi Reduksi pada materi yang akan diajarkan dilakukan dengan cara penyederhanakan bahasa, visualisasi, dan penggunaan teknik historis dalam pemaparannya. Penyederhanaan bahasa dilakukan dengan mengabaikan hal-hal kurang relevan dengan kebutuhan siswa. Visualisasi dilakukan dengan memberikan gambar dari suatu proses yang terjadi. Akan lebih mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk gambar (visual). IV. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT Diantana mafaat penggunaan media pembelajaran berbasis ICT yaitu: a. Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari) b. Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku) c. Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa d. Meningkatkan retensi/daya ingat siswa dengan belajar secara multimedia e. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga f. Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya g. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama h. Pembelajaran dapat lebih menarik i. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek j. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Media adalah suatu perntara atau alat pengantar yang digunakan seseorang atau sekelompok orang untuk menyampaikan suatu pesan dengan tujuan agar yang menerima pesan mengerti dan memahami isi dari pesan tersebut. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh seorang pengajar untuk menyalurkan pelajaran kepada para pelajar dengan harapan pelajar lebih cepat memahami dan mengerti maksud dari pelajarn tersebut. Konsep pembelajaran berbasis ICT sejalan dengan prinsip pengembangan kegiatan belajar-mengajar (KBM) yang dikemukanan dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Landasan-landasan teori pengembangan media pembelajaran berbasis ICT,yaitu teori behaviorisme,teori Belajar Konstruktivisme,teori Socio-Constructivism,dan pertimbangan Ekonomis. DAFTAR PUSTAKA Izzan,Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.Humaniora,`Bandung.2011 www.arabicforall.com http://republikbm.blogspot.com/2007/11/membangun-media-belajar-berbasis-ict.html (http://www.teachinghome.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar