MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN PAI

BERKARYA SELAMANYA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan. Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tangtangan – tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar mengajar, dan
khususnya yang berkaitan dengan pendidikan agama islam. Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai merancang desain pembelajaran PAI. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Desain.? 2. Pengertian Pendidikan Agama Islam.? 3. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Yang Baik.? BAB II PEMBAHASAN MERANCANG DESAIN PEMBELAJARAN PAI 1. Pengertian Desain Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi, Desain adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase. Untuk mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisa sebagai proses yang terdiri dari enam krateristik yang saling berhubungan: a. Riset (analisis) b. Desain (sintesisi) c. Produksi (formasi) d. Distribusi (penyebaran) e. Utilisasi (kinerja) f. Eliminasi (penghentian) 2. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama adalah merupakan usaha untuk memeperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Sedangkan pengertian agama islam mempunyai pengertian sebagai usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 3. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Yang Baik Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknya mengandung tiga komponen yang disebut dengan anchor point. 1) Tujuan pengajaran 2) Materi pengajaran/bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar. 3) Evaluasi keberhasilan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kenneth D Moore, bahwa komposisi format rencana pembelajaran meliputi beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut: a. Topic bahasan b. Tujuan pembelajaran (kompetensi dan indicator kompetensi) c. Materi pelajaran d. Kegiatan pembelajaran e. Alat atau media yang dibutuhkan f. Evaluasi hasil belajar Dari beberapa pandangan tersebut diatas maka desain pembelajaran pendidikan agama islam yang baik adalah: 1) Menentukan tujuan pengajaran pendidikan Islam, adapun tujuan secara umum, pendidikan agama islam adalah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara. Untuk mencapai tujuan tersebut juga perlu adanya suatu materi pengajaran tertentu. 2) Menentukan materi pengajaran/bahan ajar, bahan ajar atau materi pengaran di dalam pendidikan agama islam adalah terdiri dari Al-Qur’an dan Al-Hadist, keimanan, syari’ah, ibadah, muamalah, akhlak dan tareh atau sejarah yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. 3) Menentukan pendekatan dan metode mengajar dan strategi yang akan digunakan agar bias menyesuaikan dengan keadaan peserta didik. Di dalam pendidikan agama islam metode yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. 4) Media pengajaran dan pengalaman belajar ini dilakukan untuk mempermudah peserta ajar/murid untuk menerima pelajaran. Dalam hal ini bisa menggunakan media bacaan, tip recorder. 5) Evaluasi keberhasilan, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah di berikan oleh pengajar pendidikan agama islam. Manfaat Desain Pembelajaran: 1. Sebagai penunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan. 2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlihat dalam kegiatan. 3. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja. 4. Sebagai pedoman kerja bagi seatiap unsur, baik unsur pengajar maupun unsur yang diajar. 5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja. 6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya. Model desain mengajar atau pembelajaran. a. MODEL ROPES (Review, Overview, Presentation, Exsecise, Summary) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa dan diperlakukan sebagai prerequisite untuk memahami bahan yang disampaikan hari itu. Dalam hal ini diperlukan guru harus yakin dan tahu betul jika siswa sudah siap menerima pelajaran baru. Dan jika guru mengetahui siswa belum menguasai pelajaran sebelumnya, maka guru dengan bijak memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami terlebih dahulu. 2) Overview, sebagai mana review, overview dilakukan tidak terlalu lama yaitu berkisar antara 2 sampai 5 menit, guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategis yang akan di gunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pandangannya sehingga siswa merasa senang dan merasa dihargai keberadaannya. 3) Presentation, tahap ini adalah merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini guru tidak menberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling shoping, dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan. 4) Exsercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang telah mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna. 5) Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka fahami dalam proses pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan presentase, dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat Summary (kesimpulan) dari apa yang telah mereka ajarkan. b. Model satuan pelajaran adalah merupakan istilah yang dikenal sekarang dengan rencana mengajar atau persiapan mengajar. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Identitas mata pelajaran. 2) kompetensi dasar atau indikator yang hendak dicapai. 3) Materi pokok. 4) Media yang akan digunakan dalam pembelajaran. 5) Strategi pembelajaran atau tahap-tahapan proses belajar-mengajar yaitu mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi. Dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi. Metode pembelajaran yang baik. Dalam proses belajar mengajar adalah merupakan intraksi yang dilkukan antara guru dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang telah di rencanakan dan ditetepkan. Ada beberapa pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran agama islam yang di gunakan sebagai metode untuk penyampaian pembelajaran diantarnya adalah: 1. Metode ceramah adalah merupakan metode penyampaian materi ilmu pengetahuan kepada anak didik yang melalui proses penyampaian secara lisan. 2. Metode tanya jawab adalah merupakan suatu metode mengajukan pertanyaan kepada peserta didik atau sebaliknya. Metode ini dimaksudkan untuk meransang, berfikir, dan membimbingnya dalam mencapai kebenaran. 3. Metode lisan adalah merupakan metode mendidik dengan menggunakan huruf simbol-simbol yang berbentuk tulisan, hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. 4. Metode diskusi adalah merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang di hadapi, baik dilakukan oleh dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. 5. Metode pemecahan masalah (Problem selving) adalah merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelah dan berfikir tentang sesuatu masalah untuk selanjutnya menganalisa masalah tersebut sebagai usaha untuk memecahkan masalah. 6. Metode kisah yaitu merupakan salah satu metode pembelajaran yang digunakan dengan cara memberi cerita atau dongeng para tokoh-tokoh yang disesuai dengan tujuan perencanaan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat menggugah hati nurani dan berusaha melakukan hal-hal yang baik. 7. Metode perupamaan adalah merupakan metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakekat dari realitas sesuatu. 8. Metode pemahamaan dan penalaran adalah merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan membangkitkan akal kemampuan berfikir anak secara logis hal ini dilakukan untuk dapat membimbing anak didik untuk memahami problematika yang dihadapi dengan menemukan jalan keluar. 9. Metode perintah dan berbuat baik dan saling menasehati. Dengan metode ini anak didik diperintahkan untuk berbuat baik dan saling menasehati agar berlaku benar dan memakan makanan yang halal dan diperintahkan untuk saling menasehati agar meningalkan yang salah atau yang jelek atau sejenisnya. 10. Metode suri tauladan. Adalah merupak suatu metode yang terbaik dari beberapa metode yang ada karena dengan suri tauladan anak akan mudah meniru sehingga akhirnya akan dengan mudah pula untuk memotivasi metode ini sangat bermanfaat sekali terutama jika dia berikan pembentukkan sikap dan sifat anak didik. BAB III KESIMPULAN 1. Pengertian Desain Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi, Desain adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase. Untuk mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisa sebagai proses yang terdiri dari enam krateristik yang saling berhubungan: a. Riset (analisis) b. Desain (sintesisi) c. Produksi (formasi) d. Distribusi (penyebaran) e. Utilisasi (kinerja) f. Eliminasi (penghentian) 2. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama adalah merupakan usaha untuk memeperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Sedangkan pengertian agama islam mempunyai pengertian sebagai usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 3. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Yang Baik Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknyan mengandung tiga komponen yang disebut dengan anchor point. 1) Tujuan pengajaran 2) Materi pengajaran/bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar. 3) Evaluasi keberhasilan. DAFTAR PUSTAKA B. Uno, Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksaa. Harijanto. 2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar